Berita
Komdigi Sediakan Internet Gratis di Desa, Ada di 1.194 Titik
Menteri
Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memberikan keterangan terkait
sosialisasi tentang layanan pos komersial di Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Kementerian
Komunikasi dan Digital alias Komdigi menyediakan internet gratis via program
Kampung Internet 2025. Program ini menyasar 1.194 titik di lima provinsi. Pada
tahap awal, Komdigi akan emnyediakan internet gtatis di 307 titik di Sumatra
Utara. Peresmian perdana berlangsung di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara, Senin (29/9).
Menteri Komdigi
Meutya Hafid mengatakan Kampung Internet merupakan upaya pemerintah dalam
memastikan masyarakat mendapatkan internet berkualitas. "Dengan
Kampung Internet, anak-anak sekolah bisa belajar lebih mudah, UMKM bisa
memperluas pasar, dan layanan publik desa makin cepat. Inilah motor penggerak
kemajuan desa di era digital,” ujar Meutya dikutip dari siaran pers, Senin
(29/9).
Dalam tahap
pertama, Komdigi akan menambah jaringan kabel fiber optik sepanjang 196
kilometer. Langkah ini disebut sebagai bagian awal dari pemerataan layanan
broadband nasional. Selain Sumatera Utara, titik Kampung Internet juga akan
dibangun di Nusa Tenggara Barat, Lampung, Jawa Barat, dan Banten. Program ini
sejalan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN
2025 – 2029, yaitu:
·
Penetrasi broadband rumah tangga 50%
·
Jaringan fiber optik menjangkau 90% kecamatan
·
Kecepatan layanan internet 100 Mbps pada 2029
Saat ini, baru
sekitar 21% rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses broadband tetap.
"Artinya, pekerjaan rumah kita masih besar. Kampung Internet adalah salah
satu cara untuk mengejar target itu,” katanya.
Komdigi juga
menyerahkan bantuan alat laboratorium fiber optik untuk SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam. Fasilitas ini diharapkan dapat digunakan guru dan siswa untuk pelatihan,
sehingga melahirkan tenaga terampil di bidang jaringan telekomunikasi. Meutya
menekankan, pembangunan infrastruktur internet tidak bisa dilakukan pemerintah
sendiri. Program ini berjalan melalui kolaborasi Kemkomdigi dengan Asosiasi
Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), pemerintah daerah, serta
berbagai pemangku kepentingan. "Untuk membangun konektivitas kita tidak
bisa sendiri. Pemerintah pusat, daerah, industri, dan masyarakat harus saling
bergandengan,” kata dia.
