Artikel
Perkuat Ketahanan Digital, Jaga Kedaulatan Bangsa

Perkuat Ketahanan Digital, Jaga Kedaulatan Bangsa
7 Agustus 2025 | SESKOAD, Bandung, Jawa Barat
Menkomdigi Meutya Hafid menekankan bahwa pemahaman terhadap dunia
digital menjadi hal krusial bagi seluruh unsur, termasuk para prajurit militer
yang menjadi garda terdepan dalam pertahanan negara. Hal ini ia sampaikan saat
memberikan Ceramah Pembekalan kepada Pasis Dikreg LXVI Seskoad TA 2025 di
Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat,
Kamis (7/8/2025)
Dunia Digital dalam Lanskap Pertempuran Global
Ruang Digital: Medan Pertempuran Baru
·
Perang dan sanksi kini juga dilakukan lewat
kabel, sinyal, dan algoritma.
·
Indonesia perlu sigap menghadapi ancaman digital
global.
TNI, Garda Depan Ketahanan
·
Melindungi infrastruktur digital dari pusat
hingga pelosok.
·
Menjaga keamanan fisik di wilayah rawan seperti
Papua.
·
Memastikan stabilitas dan keamanan nasional di
era digital
Pelindungan Anak di Ruang Digital
Ø
48% anak Indonesia pernah mengalami perundungan online.
Ø
Pemerintah menerbitkan PP Tunas untuk
melindungi anak dari hoaks dan konten berbahaya.
Siap Hadapi Ancaman Non-Konvensional
Ø
Edukasi bahaya judi online, pinjaman illegal,
dan propaganda digital.
Ø
Pemetaan risiko sosial digital berbasis wilayah
untuk cegah konflik.
Ø
Menjaga narasi kebangsaan agar persatuan tetap
terjaga.
Prajurit Sebagai Penggerak Literasi Digital
Ø
Dengan metode komunikasi public yang sudah
teruji, TNI bisa menjadi motor penggerak literasi digital di daerah.
Ø
Dari edukasi bahaya judi online dan
pinjaman illegal, hingga membentengi masyarakat dari manipulasi algoritma yang
merugikan.
Ruang digital telah menjadi bagian dari medan pertahanan bangsa. TNI
tidak hanya dibutuhkan di garis depan konflik fisik, tetapi juga di garis depan
kesadaran digital nasional.
Meutya Hafid | Menteri Komunikasi dan Digital republik Indonesia